Minggu, 18 November 2012

Mencari Rejeki Nomplok di Pantai Depok

Awal November ini, saya dan suami menghabiskan wikend bersama keluarga besar BTN Syariah di Yogyakarta. Salah satu objek wisata yang kami kunjungi adalah pantai Depok. Sebenarnya saya cukup kecewa, kenapa sih harus kesitu, bukannya ke jajaran pantai di daerah Wonosari, Gunung Kidul yang indah menawan itu? Tapi karena cuma nunut, akhirnya ya manut :)   
Pantai Depok ini terletak satu garis pantai dengan pantai Parangtritis. Sebelum gerbang masuk ke Parangtritis, kita harus belok ke kanan untuk menuju pantai Depok. Karakteristik pantainya pun sama dengan Parangtritis. Garis pantai yang panjang, pasir hitam, ombak yang cukup besar.

ombaknya besar banget
Bedanya, pantai Depok merupakan tempat nelayan melabuhkan hasil tangkapannya dan ada pasar pelelangan ikan. Beberapa menit sekali, ada perahu nelayan yang berlabuh dan uniknya ada sekelompok petugas yang berkoordinasi untuk menarik perahu sampai ke daratan. Ada yang bertugas memasang tali, memasang roda, mengomando, dll. Uniknya lagi, hasil tangkapan nelayan yang masih fresh di atas perahu itu sudah ditimbang dan dibungkus kresek :D

Nelayan bahu membahu menarik perahu

Leyeh-leyeh sambil menikmati jagung bakar
Selain berbelanja hasil laut, hal lain yang bisa dinikmati di pantai Depok adalah duduk menikmati semilir angin pantai sambil makan jagung bakar. Untuk anak-anak bisa bermain ATV atau layang-layang karena anginnya cukup kencang. 
Mr and Mrs Adhe Praja, dengan baju sarimbit :D
Suddenly, seorang teman kantor suami yang juga model sukarelawan tymelyne minta foto bareng saya. Wadawwww, terlihat benar kan mana yang tumbuh keatas, mana yang tumbuh kesamping :D


With Rosi
Foto dibawah sebenarnya salah fokus, tapi saya suka dengan efek dramatisnya, baju saya yang melambai-lambai untuk mengimbangi debur ombak yang menghempaskan perahu sang nelayan #halahhh



Rabu, 31 Oktober 2012

Setahun bersama Tymelyne, Suka Duka

Menjalankan sebuah usaha, pasti ada suka dan dukanya. Dan suka duka jualan baju jauh lebih kompleks daripada jualan bros. Ditambah lagi saya harus bisa menyeimbangkan diri dengan partner in crime yang untungnya punya banyak pemikiran yang sama dengan saya.

Dukanya....
Salah satu yang bikin sebel itu pembeli yang cerewet, booked ini itu, setelah ditunggu lama ternyata nggak transfer2 :(( Hati sudah berbunga-bunga karena produk laku dan ditulis booked ke  pembeli lainnya, ternyata malah jadi persediaan.. Dulu sebelum punya online shop, nggak kebayang kalo pembeli itu ternyata amat sangat banyak variasinya, mulai yang sok kenal, minta diskon super banyak, nanya banyak tapi ga jadi, minta disimpenin barang tapi transfernya tunggu gajian, de el el... Saya menganggap semua pembeli itu seperti saya yang segera transfer ketika uda booked barang, karena tau kalau duit itu bakal mau diputer lagi sama penjualnya ;) Tapi jangan khawatir, banyak juga kok yg transfernya cepet, dan bilang terima kasih jika barang nya uda sampe.
Sebel kedua adalah ketika memandangi persediaan yang segunung. Biasanya ini akibat dari penjualnya yang kulakan super kalap tapi males ngga sempat moto dan apload barangnya hahahaha.... Bisa juga persediaan ini adalah sisa serian barang yang teman-temannya sudah terjual. Kerjaan saya seringnya ngeliatin sambil mikir mau diapain, dan biasanya malah dipake sendiri hahahaha
Tetapi, duka yang paling mendalam adalah ketika saya harus menghandle semuanya sendirian. Sebenarnya nggak tepat juga kalo disebut duka, karena sendiri itu ketika partner in crime saya sedang bed rest karena hamil dan melahirkan. Sedihnya lagi model privat kami juga sedang super sibuk dengan kegiatan kampusnya. Jadinya, beberapa bulan ini judulnya 'all by myself'. Akhirnya ya foto seadanya, upload semaunya, online sesukanya hehehe Dan saya sadar, perubahan ini tak hanya untuk sekejap saja. Saya harus sedia stok semangat yang banyak untuk tetap meluruskan jalan Tymelyne ;)

Sukanya....
Saya jadi punya banyak bangeeettt teman. Mulai dari pembeli sejagat raya, sesama online shop, mbak tempat kulakan, para pedagang kain,temannya teman, sodaranya teman, temannya sodara, de el el ;) Yang dibicarakan ga melulu soal order aja, kadang-kadang ngobrolin status BB masing-masing, sharing pengalaman berdagang,saling kasih info kalau ada pembeli atau penjual yang berniat menipu, yang paling sering sih dimintai saran padu padan busana :D Paling senang ketika teman lama yang selama ini cuma jadi silentlist tiba-tiba nongol, dari sekedar bertanya tentang dagangan, trus nanyain kabar, kadang berlanjut dengan ajakan ketemuan, how nice! ;)
Be a trendsetter ;p Ya dong, jualan apapun harus terus update trend terbaru. Alhamdulilah, para desainer muslimah yang tidak saya kenal itu hampir semua suka ngeblog, jadinya tau desain terbaru mereka seperti apa. Tiap hari kerjaanya browsing, blogwalking untuk cari desain yang baru, dan ini pekerjaan yang amat saya suka hahaha.... Ostosmastis, ngeliatin baju tiap hari bikin mupeng kan? Nah, keuntungan lain yang saya dapet, saya bisa mendapat barang impian dan tetep modis dengan harga super murah, karena belinya grosiran ngikut Tymelyne hihihihi.... Sampai teman kantor sering protes, karena katanya sih yang bagus-bagus udah dipilih sama penjualnya duluan :D padahal barang sejenis dengan yang saya pakai juga saya jual lho, kalo sudah gini, berarti tergantung siapa yang make kan? hehehehe.....
Jadi banyak ngemall dan belanja, hohohoho.... Eits, tapi jangan salah, kalo dulu ngemall nya window shopping dan hasil akhirnya menumpuk di lemari saya, sekarang jadinya nyari bahan kain dan barang baru untuk Tymelyne. Walhasil, dompet amaaaannnn! :D
Yang paling bikin suka, adalah menghitung laba penjualan hehehe.... Alhamdulillah, meski sampai sekarang belom menikmati hasilnya secara langsung, karena masih diputar untuk jualan lagi, tapi seneng banget rasanya begitu cek rekening ternyata saldonya sudah bertambah ;)

Mempunyai usaha sendiri menurut saya kita harus menyukai apa yang kita usahakan, karena dengan menyukai maka duka bisa menjadi suka ;)

Senin, 29 Oktober 2012

Setahun bersama Tymelyne, Awal Mula....

Bulan ini, tepat setahun saya dan partner in crime menjalankan passion kami. Semua yang berawal dari keisengan semata dan sama sekali tak menyangka jika bertambah besar dan serius, alhamdulillah... Its beyond our expectation ;) Saya amat sangat bersyukur, Allah SWT sudah memberikan jalan dan waktu yang lebih cepat dari yang saya rencanakan....Yap, dari dulu saya pengen berwirausaha sendiri. Angan saya, pengen punya rumah batik dan kerudung, tapi saya belum pede jualan. 

Jalan itu mulai terbuka ketika suami ditugaskan di Banjarmasin, dimana ternyata lumayan dekat dengan Martapura, surganya intan permata ;) Awalnya juga saya nggak ada niatan jualan. Beberapa kali sepulang dari Martapura, saya memakai bros hasil buruan saya ke kantor, ternyata banyak yang request nitip kalau saya ke Martapura lagi. Awal jualan, saya bener-bener hanya kulakan model persis seperti yang saya pakai, langsung 1 lusin. Daaannn, barang itu cuma terjual 1-2 aja, hiksss sediihhhh... Duit yang uda dihemat untuk tiket pesawat, harus dihura-hurakan untuk barang yang tidak perlu :( Tapi entah kenapa saya tidak jera. Bulan berikutnya, kebetulan ada rezeki berlebih dari kantor, saya malah kulakan lebih banyak lagi. Kali ini, saya beli model yang berbeda-beda, tiap 1 model hanya 1-2 barang saja dengan warna yang berbeda. Dan, model yang saya pilih adalah yang benar-benar saya suka, saya sudah tidak mengikuti keinginan pembeli lagi, karena pikiran saya, kalo nggak ada yang mau beli, biarlah saya pakai sendiri atau untuk kado. Sebelum saya jual, iseng-iseng saya foto dan upload di facebook bersamaan dengan foto-foto lain di Banjarmasin. Tak dinyana, dibawa ke kantor barangnya ludesss, dan teman-teman saya juga pada nanyain foto yang di facebook. Subhanallah, alhamdulillah..... Saya kewalahan menerima request dari teman-teman, sampai nyuruh suami untuk kulakan sendiri dan dikirim kesini hehehehe....Pikiran saya, laba dari berjualan bros ini akan saya buat modal untuk bikin rumah batik tadi, dan rencana saya itu masih akan terwujud setidaknya 10 tahun lagi ;)

Ketika suami pindah ke Surabaya, saya mulai kesulitan mencari bros dengan kualitas sesuai keinginan saya. Berbagai trik-trik sudah dilancarkan, tapi sepertinya semua jalan ditempat. Disaat semua seperti 'stuck in the moment', ternyata Allah SWT memberikan jalan yang lebih cepat, seperti yang saya ceritakan disini. Akhirnyaaa, saya masih bisa menjalankan usaha lain diluar kantor ;) Pikiran gila yang terbelenggu rutinitas kantor (deuhh, bahasanya) bisa tersalurkan lagi *yeayyy*

Tymelyne mulai berjalan dan tentu tak mudah awalnya... Berjualan baju jauh berbeda dibanding berjualan bros dulu. Hampir setiap hari, selalu berpikir untuk mengikuti trend mode yang sangat cepat berganti. Jauh lebih banyak waktu yang harus diluangkan. Alhamdulillah, meski kadang merasa lelah, tapi tak pernah merasa terpaksa. Buat saya, saya harus menyukai apa yang saya jual, belajarnya jadi lebih mudah dan menjalankannya jadi lebih bersemangat ;)


Rabu, 24 Oktober 2012

Jembatan Cinta

Di taman safari prigen, nemu sebuah spot yang cukup menarik untuk dibuat foto postwed lucu-lucuan, kami namakan saja, jembatan cinta :D 
Two hearts intertwined...
Different views...
Different dreams...
Different needs...
Different wants...

Bound by a fragile string called LOVE...
Union as willed by GOD...

A journey in life...
May be pounded by the forces of nature...
May be struck by the fiercest lightning...

Yet two hearts bound by a delicate twine...

STRONG enough...
To stand the test of time.

- Jerome Bartolabac - 

Selasa, 23 Oktober 2012

Kelap Kelip BNS

Beberapa tahun yang lalu, pilihan untuk menghabiskan waktu malam hari ketika sedang berada di Batu, Malang antara lain, nongkrong di payung sambil makan jagung bakar, roti bakar, indomi, dan susu segar. Ato bisa juga mencari sate kelinci dan ketan bumbu di alun-alun Batu. Kawula muda (bahasanya ckckck) lebih suka mencari keramaian di pusat kota Malang, tepe-tepe di mall macam Matos ato MOG, ato seperti saya, hunting sepatu di Donatello yang di Jawa Timur cuma ada di Malang :(  Pilihan paling buruk tapi paling sering dipilih penganten baru tentu saja ngadem di kamar hotel sampai pagi menjelang  :D


Syukurlah, beberapa tahun terakhir sudah ada Batu Night Spectacular (BNS). BNS ini tempat permainan yang bukanya mulai jam 3 sore hingga dini hari, letaknya di Jalan Oro-Oro Ombo. Berbagai macam permainan mulai untuk balita sampai dewasa tersedia. Tiket masuknya murah hanya 15rb per orang, tetapi untuk menikmati permainan kita harus membeli tiket lagi. Permainan yang paling favorit  buat saya di BNS antara lain taman lampion, kenapa favorit? karena banyak sekali spot untuk foto-foto disini :D 


Selain itu ada air mancur menari, suatu permainan air mancur yang bergerak mengikuti musik dilengkapi dengan pemutaran video 3D, tapi hanya ada di jam-jam tertentu. Permainan seru lainnya gokar dan sepeda udara, dijamin asyik mengendarai gokar atau bersepeda di rel yang dibuat sekitar 5m di atas tanah sambil menikmati udara dingin kota Batu. Yang perlu diperhatikan, jangan lupa bawa jaket, mulai sekitar pukul 8 malam, kabut gunung mulai turun dan udara super dingin mulai menyergap  brrrrrr.......

Anak mama yang cantik dan ganteng :D


Safari Prigen

Setelah sekian lama absen berwisata bersama, akhirnya berkesempatan pergi bareng keluarga. Sayang, papa ngga bisa ikutan :( Tujuan pertama kami, Taman Safari Indonesia II di Prigen, Pasuruan. TSI II ini salah satu tempat wisata favorit saya, karena kita bisa mengelilingi hutan buatan dan ekosistem yang dibuat menyesuaikan dengan asal masing-masing hewan. Menimbulkan keasyikan tersendiri melihat zebra atau rusa afrika mengelilingi mobil  atau burung unta yang kepalanya tiba-tiba nongol dikaca mobil :)
Selain itu, ada bermacam-macam atraksi dan wahana yang menambah pengerahuan kita tentang satwa, mulai pertunjukan lumba-lumba, gajah, dll. Ada pula wahana yang cukup asyik untuk orang dewasa,  cyber coaster, swimming pool, journey of the temple of terror.

Pak singa nangkring diatas mobil

Si kancil yang akrab dengan pak Sapi ;)


Mama dan adek (kurang papa :(( )

Mamaku cantik ya? :)

es krim goreng??? Slrrppp

Jumat, 24 Agustus 2012

Perut Kenyang Hati Riang

Hari pertama masuk kerja setelah lebaran selalu diisi dengan halal bihalal dan makaaaaannnn! Wajah ceria jelitawati Gresik setelah bertemu dengan sate, bakso, opor, pecel, soto, kikil dan teman-temannya :D


Kamis, 23 Agustus 2012

Finally, Meet Dian Pelangi

Tanggal 12 Agustus kemarin, saya berkesempatan nonton langsung talkshow dan fashionshow nya Dian Pelangi di mall Ciputra World. Finally, will meet her;) Secara, penasaran sama aslinya DP seperti apa. Desainer muda yang satu ini emang beda dari lainnya, she's a trendsetter as always ;) Trend jumputan, widedress, tiedye, semua berasal dari desain Dian Pelangi (DP).
Alhamdulillah, pak bos setia menemani, dengan iming-iming bisa belajar motret fashion show nya hehehe...
Jam 12.30, touchdown Atrium Ciputra World. Lokasi bazaar uda rame, dan yang tentu diserbu adalah stan milik Dian Pelangi ;) si DP sendiri baru keluar panggung jam 13.30. Subhanallah, memang cantik, tinggi, langsing, rame dan cukup wise untuk seusia dia, secara baru umur 21 ;) Selain talkshow, Dian juga memberikan beberapa tutorial hijab yang simple tapi cantik. Dian juga memberikan tips seputar bisnis fashionnya, cocok banget buat tymelyne hehehe...
Sebenarnya ada acara buka bersama sama DP, tapi karena takut kemalaman dan berbayar pula, jadi ga ikutan :D


Ketemu teman-teman BTNsya

Fashion show-nya sendiri dibagi jadi 2 sesi, plastic doll dan turkey delight. Plastic doll lebih ke busana casual, berbahan kaos dengan warna-warna candy yang cenderung pastel. Cantik, manis, imut ;)
Turkey delight cenderung ke busana special moment. Menonjolkan kain songket dengan aneka hiasan payet dan sifon layer yang cantik. Bikin mupeeengg bajunya ;)

Plastic Doll

Turkey Delight

Yang bikin bete, batre kamera pak bos abis pas akhir fashion show dimana DP nya keluar digandeng salah satu modelnya dan dikasih bunga plus ditabur confetti... *walaahhh, pas bagus2nya bisa difoto, batrenya malah mati :((
Setelah fashion show, DP masih foto2 dengan modelnya di belakang panggung untuk media yang hadir, uda bete aja karena kamera mati. Pak bos dengan sigapnya masih moto2 dengan hapenya. Eh, tak disangka DP lewat di sebelah saya. DP sih uda jual mahal ga mau foto bareng karena ada acara buka bersama yang berbayar itu. Tapi,pak bos tetep coba jepret2 dengan berebut dengan juru foto dan fans lainnya, Waktu kupanggil DPnya keknya ga noleh gitu, dan yakin fotonya kabur karena DP jalannya cepet. Eh, ternyataaaa, pak bos berhasil, yeaaayyyyy!!!


Thank you pak Bos *ketjup basah*


Senin, 30 Juli 2012

Mencicipi Ramadan @Grand City


Bulan puasa begini, saya ogah nge-mall. Selain malas keluar siang dikala matahari sedang terik, juga males ngeliat mall yang pastinya penuh sama orang yang sibuk belanja hari raya. Tapi, karena film The Dark Knight Rises release pas bulan puasa, mesti nonton nih! Setelah seminggu sebelumnya keabisan tiket yang siang, akhirnya kami memilih jam nonton malam hari. Yap, di bulan puasa gini, jaringan 21 cuma mutar film di siang hari dan malam hari setelah tarawih, plus midnite di hari Jumat dan Sabtu.
Pilihan nonton jatuh ke Grand City. Selain letaknya dekat rumah mertua, mallnya tidak terlalu rame, studionya banyak dan jam tayangnya paling awal, dan yang paling penting mushollanya nyaman.
Executive musholla Grand City adalah pelopor musholla nyaman di mall. Alhamdulillah sekarang sudah banyak mall di Surabaya yang menyediakan musholla yang benar-benar nyaman untuk beribadah. Tidak hanya sekedar tempelan pelengkap saja. Sebelumnya, musholla di mall identik dengan tempat kecil, seadanya, dekat dengan parkiran atau di bawah pipa-pipa, tempat wudhu kecil, dan kebersihannya tidak terjaga dengan baik, so bad L
Musholla Grand City luas dan sejuk, tempat wudhu nya terpisah antara laki dan perempuan. Fasilitas untuk beribadah juga lengkap, mukena, sarung, sajadah karpet, alquran, loker penyimpanan sandal sepatu sampai penyimpanan barang berharga.
Selama Ramadhan, musholla ini menyediakan free takjil bagi pengunjung. Takjilnya juga nggak asal, ditaruh di booth cantik. Ada kurma, kue-kue, es, aqua. Sayang, saya ga kebagian karena taunya uda telat :D
Karena jam tayang TDKR jam 8 malam, setelah buka puasa, saya emang niat mau tarawih di musholla. Eh, ternyata musholla-nya Grand City juga menjadwal tarawih berjamaah setiap harinya. Imam dan bilalnya pun ada, dan menurut saya tidak sembarangan karena bacaan Alquran-nya fasih. Setelah tarawih berjadwal, masih ada juga beberapa kloter tarawih dari pengunjung sendiri. Disana-sini juga ada yang bertadarus.
Setelah tarawih, petugas musholla mulai membersihkan musholla, mulai sajadah, lantai, ruang wudhu, jadi musholla tetap bersih dan nyaman untuk beribadah. Salut untuk manajemen Grand City yang menyediakan musholla yang nyaman untuk nge-mall tanpa melupakan Ramadhan ;)

Kamis, 28 Juni 2012

Review Hotel Bali 2012

Dua kali ke Bali di tahun 2012 ini, saya menginap di 3 hotel yang berbeda. Saya coba review satu-persatu;)
1. Harris Hotel - Sunset Road
Hotel ini baru dibuka akhir Maret 2012, seminggu sebelum saya menginap disana. Jadi bisa dipastikan bahwa semuanya masih serba baru dan tentunya bersih. Letaknya di jalan Pura Mertasari, kira-kira 200 meter dari Sunset Road, jadi masih cukup strategis untuk menuju objek wisata di Bali. Hotel ini cocok untuk bagi yang berwisata bersama keluarga. Ada kolam renang yang cukup luas, taman, internet corner, suasana yang tenang, pelayanan ramah dan fasilitas lainnya cukup lengkap. Kamarnya juga cukup lapang. Dikamar tempat saya menginap, ada pantry kecil yang cukup memadai, dengan kursi makan dan microwave.Dengan public rate Rp. 550.000,- per malam include breakfast yang cukup bervariasi, rasanya cukup pantas untuk hotel ini. Foto hotel ini sebagian saya ambil dari websitenya, http://sunsetroad-bali.harrishotels.com/




2. Tune Hotel - Kuta
Saya memesan Tune Hotel dengan ekspektasi cukup tinggi. Dengan slogannya, "Excellence doesn't have to come at a high price", tentunya saya berharap hotel yang bagus dengan harga yang murah. Saat itu saya memesan 3 minggu sebelum keberangkatan, dan memperoleh harga Rp. 330.000,- per malam include AC untuk 18 jam (karena saya menginap 2 hari) dan toilettres 1 set dan tanpa breakfast. Pelayanan hotelnya cukup ramah. Saya sedikit kecewa dengan keadaan kamar. Untuk kebersihan, no complain, standarlah. Tetapi, luas kamar hampir sama dengan luas tempat tidur, tanpa almari dan langit-langitnya cukup rendah, sehingga saya merasa sesak ketika berada dalam kamar, untunglah masih ada space untuk ukuran sajadah sholat;). 
www.tunehotels.com

Selain itu, AC kamar tidak terlalu dingin padahal sudah disetel di suhu minimal, akhirnya kami mengandalkan kipas angin yang bersuara cukup merdu :D Mungkin saya terlalu berekspektasi tinggi untuk budget hotel ini, atau, mungkin kesalahan saya adalah tidak memesan saat promo ;) Jujur dengan harga yang ditawarkan, menurut saya, masih banyak hotel yang berlokasi sama tetapi dengan fasilitas yang lebih baik.  Buat saya, untuk daerah pantai Kuta, saya lebih memilih Hotel Puri Asih, letaknya pun pas di pinggir Jalan Raya Kuta (Review disini ya). 

3. Tegalsari Accomodation - Ubud
Ketika berencana menginap di Ubud, saya belum menemukan rekomendasi akan menginap dimana, secara penginapan yang cozy dan super nyaman di Ubud harganya selangit semua. Kriteria saya, tempat penginapan ini harus tak jauh dari kawasan Monkey Forest dan Central Ubud, bersih dan cukup nyaman untuk honeymoon :D Browsing di beberapa travelblog, saya belum menemukan yang cocok. Akhirnya, beralih di tripadvisor.com, sekaligus untuk mereview destinasi kuliner dan wisata lainnya. Saya menemukan Tegalsari Accomodation, letaknya di jalan Hanoman, Ubud. Hotel ini pemenang Best TravellersChoice tahun 2010, 2011 dan sangat mungkin 2012 (menurut saya) ;p Peringkatnya pun, no 16 dari 105 hotel di Ubud. Jangan tanya yang peringkat diatasnya ya, secara harganya sama sekali ga masuk di kantong saya. 
Dari beberapa review, tidak ada yang kecewa dengan hotel ini, bahkan ratenya termasuk luar biasa. Booking hotel ini hanya melalui websitenya, http://www.tegalsari-ubud.com, mohon diingat bahwa booking harus dilakukan jauh-jauh hari karena hotel ini selalu fully booked. Pengalaman saya kemaren, 1 bulan sebelum kedatangan, itu saja saya tidak mendapat kamar yang saya mau. Komunikasi dilakukan lewat email dengan bahasa Inggris :D Saya sempat ragu dengan komunikasi hanya by email, setelah transfer saya konfirmasi by phone, ternyata benar booking dan transfer saya sudah tercatat.
Saya booked kamar paling murah (superior), ratenya Rp. 330.000, per malam tanpa breakfast. Plang nama hotel ini kecil sehingga cukup susah mencarinya. Dari  Denpasar, letak hotel ini sekitar 50m sebelum Bebek Bengil. Setelah konfirmasi di resepsionis, kita akan disuguhi welcome drink dan diajak tour singkat keliling hotel untuk mengetahui aneka fasilitas hotel. Pelayanannya amat sangat ramah dan sigap terhadap keluhan kita *empat jempol deh* dan mereka juga tidak membedakan tamu lokal dan asing, secara waktu kita menginap sepertinya tamu lokalnya cuma kita :D

Kamarnya lapang banget, bersih, AC dingin. Begitu keluar kamar, kita disuguhi hamparan sawah hijau dan kicauan burung serta kokok ayam di pagi hari (top markotop!) Selain itu, hotel ini ga pelit, sabun dan shampo disediakan dalam bentuk botol besar dengan handuk berbagai ukuran. Yang tidak ada cuma TV, tapi saya malah senang karena tidak ada yang mengganggu hunimun kami :D Oia, ada juga fasilitas free transfer ke central Ubud, kapan pun dan berapa kali pun. Sewa sepeda motor pun cukup murah, Rp.30.000 untuk 12 jam.
Kelaperan? atau membutuhkan sesuatu? nggak perlu kuatir, hotel ini dekat banget sama supermarket, Bebek Bengil, mini market 24 jam, Kakiang Bakery sampe Perama Tours, tinggal jalan kaki aja ;) Pengen makan di hotel juga bisa, harganya cukup murah dan enak pula. This is best hotel I ever stayed!!! *lebay tapi bener*

Rabu, 06 Juni 2012

Jalan-Jalan Bali 2012 : Ubud

Apa yang pertama kali terlintas ketika mendengar kata Ubud?
Jauh sebelum film Eat Pray Love diputar, saya sudah penasaran dengan Ubud. Meski berkali-kali ke Bali, ubud tak pernah masuk dalam daftar destinasi tour yang diadakan oleh travel agent. Ketika akhirnya saya pergi sendiri dengan suami di akhir 2010, Ubud wajib masuk dalam daftar destinasi. Kali itu, kami hanya mampir ke Monkey Forest dan museum Antonio Blanco. Tapi, dari perjalanan singkat itu, saya semakin tertarik dengan Ubud dan bertekad suatu saat saya harus berdiam menikmati Ubud.
Ubud, bagi saya begitu personal dan menenangkan. Entah darimana hal itu didapat. Tetapi buat saya, atmosfer berbeda itu begitu terasa bahkan hanya dengan membayangkan kata Ubud, mungkin terdengar lebay tapi beneran loh. 
Objek wisata yang yang wajib dikunjungi di Ubud antara lain Monkey Forest, Puri Ubud, aneka museum mulai museum Antonio Blanco, Neka, Rudana, sampai ke pasar seni Ubud, yang menurut saya, barang-barang yang dijajakan disitu berbeda dari pasar seni Bali lainnya. Lebih elegan, unik, dan nyeni :D Ato bisa juga bersepeda keliling Ubud, karena masih banyak sawah disekeliling Ubud.
Buat saya, hal yang paling saya suka adalah berjalan kaki keliling pusat Ubud, di seputaran jalan Hanoman, Monkey Forest, Raya Ubud. Menikmati suasana sekitar, penduduk lokal, para turis, sesekali mampir ke art shop yang banyak bertebaran di tepi jalan.
Jalanan Ubud

Sore hari, karena ingin menghemat tenaga, saya menyewa sepeda motor dengan suami, kami ingin memperluas jarak keliling Ubud tanpa harus gempor hehehe... Kami mengambil jalan menuju Tegalalang. Ternyata di sepanjang jalan, berjajar aneka kerajinan dari kayu dan kaca. Sekitar 15 menit perjalanan dari Ubud, kami melewati objek wisata Ceking Rice Terrace. Karena kami menggunakan sepeda motor berplat DK (Bali), kami bisa masuk tanpa dipungut biaya ;) Banyak sekali turis mancanegara yang berkunjung, mulai dari yang sekedar berfoto, hanya duduk-duduk sampai makan dan minum di cafe yang harganya lumayan untuk ukuran turis domestik ^_^.

from google
Selain wisata alam dan budaya, saya dan suami menyempatkan wisata kuliner di Ubud. Lumayan susah juga mencari tempat makan halal di Ubud, karena mayoritas turis yang berkunjung ke Ubud adalah turis asing. Yang paling terkenal tentu saja Bebek Bengil. Sebenarnya sudah ada tulisan halal di Bebek Bengil, tetapi karena Bebek Bengil juga menyajikan menu babi, saya tak berani makan. selain itu, harganya selangit, 1 porsi bebek dihargai IDR 70rb (bheeehhh...)
Saya mencoba menu lain yang lebih terjangkau dan halal, yaitu Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku. Nasi ayam ini terletak di jalan Kedewatan, ubud. Buka dari jam 09.00 sampai habis (biasanya sore). Isinya adalah ayam suwiran yang dibumbu pedas, urap bali, sate ikan dan sambal matah. Harganya terjangkau, cukup 15rb saja. 
Tempat makan lain yang saya coba adalah Balicow, warung steak yang menahbiskan diri sebagai satu-satunya warung steak halal di Ubud. Letaknya di jalan Lungsiakan. Menu yang kami coba adalah Argentina Steak dan Gorgonzola Pizza. Harganya juga tidak begitu mahal. Hanya, cara memasak di warung ini dengan cara barat, setiap steak dimasak medium rare. Jadi, kita harus memberi pesan khusus untuk memasak hingga welldone ;) Pizzanya juga dimasak ala barat, tipis, bawahnya tidak gosong dan rasa kejunya berbeda dengan keju indonesia ;)

Malam harinya, secara kebetulan kami bertemu penduduk lokal yang akan mengadakan upacara di pura. Meskipun beda keyakinan, saya tetap takjub dengan aneka tarian, pakaian adat dan musik khas bali yang mereka peragakan di sepanjang jalan. Ubud memang menakjubkan!

Minggu, 20 Mei 2012

Jalan-Jalan Bali 2012 : The Beach

Ke Bali tentu tidak lengkap tanpa menikmati pantai. Sejak edisi Bali yang lalu, saya  merasakan kenikmatan bertemu pantai yang belum banyak terjamah wisatawan. Benar-benar nikmat! So, kali ini kami harus menemukan pantai baru lagi dunk!

1 Pantai Perasi
Ada dua pantai di Bali Timur yang menjadi incaran saya. Satu pantai di dekat pelabuhan Padang Bai dan satu lagi Pantai Perasi. Karena pak supir yang mengantar kami hanya tahu pantai Perasi, akhirnya hanya satu target terpenuhi. 
Pantai Perasi terletak di desa Perasi, Kabupaten Karangasem. Banyak juga yang sering menyebut pantai pasir putih, atau virgin beach. Jalan masuk ke pantai Perasi hanya ditandai plang kecil bertuliskan Virgin Beach di pinggir jalan. Jika tidak hafal daerahnya, lebih baik sering-sering bertanya. Tiket masuknya 5.000 per orang, dan 5.000 untuk parkir mobilnya.  Jalan masuknya beraspal kasar sekitar 100 meter, dilanjutkan dengan jalan berbatu-batu yang cukup sulit dilalui oleh mobil. Banyak mobil yang berhenti di ujung jalan aspal karena takut selip. Tapi, segalanya terbayarkan begitu melihat pantainya. Bagussss!

Berbeda dengan pantai-pantai lain di sepanjang selatan Kabupaten Klungkung dan Karang Asem yang berpasir hitam, pantai Perasi ini cenderung berpasir putih, meskipun tidak putih bersih seperti Kuta atau Dreamland. Suasananya sepi, dan kebanyakan didominasi wisatawan mancanegara. Airnya jernih banget dan ombaknya cukup tenang,sehingga asyik untuk berenang. Garis pantainya juga cukup panjang dan lebar. Top banget dah! 


 2. Pantai Kutuh
Di Bali edisi yang lalu, saya dan suami sudah menjelajah beberapa pantai di ujung selatan Bali, seperti Padang-Padang, Blue Point, Dreamland, sampai menemukan si perawan Bali Cliff. Kali ini saya sangat beruntung diajak oleh teman baik saya menjelajah Pantai Melasti atai Pantai Kutuh. Pantai ini juga terletak di jajaran ujung selatan Bali, hanya lebih ke arah Nusa Dua. Tiket masuknya gratis, seingat saya hanya bayar parkir 5.000 untuk mobil. Seperti Bali Cliff, untuk menuju Pantai Kutuh, harus lebih dulu menuruni ratusan anak tangga *sigh*
On the way to Kutuh
Salah satu sudut Kutuh
Pantai ini favorit teman saya, karena selain sepi, latar belakangnya bukit rumput nan hijau, yang katanya mirip bukit teletubbies ;) Garis pantai yang cukup luas dan lebar, serta pengunjung yang nyaris tidak ada, membuat kami leluasa melakukan aneka pose narsis sampai ganjil. 



Oia, pantai ini ternyata amat sangat landai. Sampai kira-kira 200 m dari bibir pantai, kedalamannya hanya sepinggang orang dewasa. Pantai landai ini dimanfaatkan penduduk sekitar untuk budidaya rumput laut.
Ketika hari semakin sore dan air semakin surut, di ujung sebelah kanan pantai terlihat karang yang sepertinya tembus ke daerah dibaliknya. Karena penasaran, kami menyusuri pantai dan melewati karang tersebut, dan olala!!!! there's another beach! Lebih sepi, lebih luas, dan banyak gubuk para pembudidaya rumput laut. Maknyus! Karena tak tahu ini pantai apa, we named it Pantai Kutuh II :D
Jalan Tembus

Kutuh II

Bored with touristy beach?  Lets find your own beach @Bali!

Rabu, 16 Mei 2012

Jalan-Jalan Bali 2012 : Bali Timur -Culture Bag 2

Obyek wisata menarik selanjutnya adalah dua istana air yang dimiliki oleh Kerajaan Karangasem.

1. Taman Ujung Sukasada
Akrab dengan tempat dan orang ini di TV? 


Yap, inilah "Bale Kapal" yang merupakan pintu masuk ke Taman Ujung Sukasada. Selain Bale Kapal, masih ada beberapa Bale lain, antara lain, Bale Gili yang merupakan bangunan utama, Bale Bundar, Bale Lunjuk,  dan Bale Kambang.

Bale Gili
Taman super cantik ini terletak hampir di ujung timur pulau Bali, berjarak 5km dari kota Amlapura, ibukota kabupaten Karangasem. Taman ini dibangun oleh Raja Karangasem, I Gusti Bagus Djelantik. Taman ini dahulu berfungsi sebagai tempat peristirahatan raja dan tempat untuk menjamu tamu-tamu penting kerajaan Karangasem. Pembuatannya melibatkan arsitek Belanda yaitu, van Den Hentz dan arsitek Cina, Loto Ang. Jadilah sebuah taman dengan perpaduan arsitektur Bali, Cina dan Eropa. Ditambah pemandangan Gunung Agung di sebelah utara, dan lautan Bali di selatan, rugi rasanya jika ke Bali Timur tanpa mampir ke Taman Ujung Sukasada. Tiket masuk ke taman ini murah meriah, hanya 5 ribu/orang, free parking pula, ada tempat makan siang dengan menu mulai 15rb per porsi dan dekat dengan masjid, sedaaapppp.....

Ruangan Raja..entah kenapa tiba-tiba saya merinding ketika berada di ruangan ini...Hiiiiiii




2. Taman Tirta Gangga
Taman Tirta Gangga ini juga dibangun oleh Raja Karangasem, I Gusti Bagus Djelantik. Taman ini terletak di pinggir jalan raya menuju Amlapura. Taman ini tidak kalah cantiknya dengan Taman Ujung Sukasada. Istimewanya, di taman ini fasilitasnya lebih lengkap lagi. Pengunjung bisa berenang di mata air yang super jernih dan sejuk karena taman ini lebih dekat dengan pegunungan daripada Taman ujung Sukasada. Ada pula aneka tempat makan, penginapan, toko-toko.




Sebagian besar taman ini berisi kolam dengan berbagai ukuran, beberapa merupakan kolam ikan, pancuran, maupun kolam dengan pijakan yang bisa digunakan untuk bermain-main. Tiket masuknya saya lupa, antara 5 atau 10 ribu. Bedanya, tempat ini sudah lebih komersial dari Taman Ujung Sukasada.